Sabtu, 19 Maret 2011

Menjadi Lebih terbuka dan Berpengalaman Akademis Global di University of Illinois

Berkunjung, mengalami dan  menjadi bagian dalam sistem memberikan peluang positif untuk membangun dan mengembangkan diri. University of Illinois adalah sebuah universitas yang berdimensi global yang memiliki mahasiswa berlatar belakang macam-macam. Ada yang dari Cina, Taiwan, Korea, Malaysia, Indonesia, Filipiha, Iran, Eropa dan masih banyak lagi yang berasal dari negara lain. Mereka ini berkumpul di University of Illinois dengan tekat untuk menjadi lebih berpengetahuan, lebih berkultur akademis moderen, dan lebih maju untuk bersosialisasi dengan warga negara yang berbeda berasarkan pada adab habitus saling menghormati dan menghargai.

Kebiasaan-kebiasaan akademis yang sarat dengan disiplin, tanggungjawab, kejujuran dan komitmen terlihat dari perfromansi para mahasiswanya. Ruang lobby selalu penuh dengan mahasiswa yang berdiskusi tentang tugas-tugas kuliahnya; di perpustakaan hilir mudik mahasiswa meminjam buku, membaca dan mencari referensi tanpa batas; di lapangan mereka berjajar berlatih teater, di laboratorium kompueter mahasiswa berselancar di dunia maya mencari literatur; di studium mahasiswa belajar mengapresiasi karya-karya besar yang dipentaskan; di jalanan mereka bertegur sapa dengan manis dan "excuse me" menjadi kata-kata pembuka yang menghisasi bibir mereka; dan masih banyak yang lainnya. Saling hormat dan menghargai kelihatan nyata dalam relasi sosial komnpleks ini. Kulit Putih, Hitam, Berwarna, dan yang lainnya dengan egaliter dihargai pada posisi yang sama.

Selain itu, kebiasaan untuk membantu dengan totalitas perilku juga terjadi di dalam kegiatan seherian. Ada sisi positif yang terus berkembang bahwa semangat kebersamaan yang berpadu dari beraneka kebhinekaan ini semakin nyata dalam relasi sosial. Demokratis, egaliter, dan respectif mewarnai bagian-bagian penting dalam pengembangan kultur akademis yang berdimensi luas.

Hidup habitus kampus mencerahkan tanpa harus berbeban diskrimansi latar belakang. Hidup peradaban akademis membangun dan mengembangkan solidaritas kemanusiaan yang maju, kompeten, dan bernurani. Semakin lebih cerdas sebagai manusia peradaban global. Ini setidaknya kesan yang dapat dihidupi dan dihidupkan dalam perjalanan Visiting Scholar menuju kultur yang dinamis dan kontributif.
Salam memajukan peradaban,