Jumat, 04 Oktober 2013

Tingkatkan Kompetensi Guru Bahasa Inggris Kalbar melalui Pendidikan  S2
oleh:
DR. Y. GATOT SUTAPA
(gatot_fkip@yahoo.co.id)

Pendidikan magister Bahasa Inggris FKIP UNTAN  merupakan pendidikan berkelanjutan  yang diarahkan untuk pemantapan kompetensi, up date pengetahuan, pengembangan keterampilan dan penerapan keahlian kebahasaan yang mengintegrasian kompetensi modern TEFL methodologies dengan performansi soft skill yang konstruktif-kontekstual. Sistem dan penyelenggaraan pendidikan profesional ini mengacu pada kurikulum nasional yang berdimensi global dan berimplikasi lokal. Dalam orientasi kekinian,  kurikulum Magister Pendidikan Bahasa Inggris S2 ini juga selalu dipersiapkan dan disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan masyarakat  pemakai jasa yang relevan.  
Sejalan dengan orientasi go public program S2 ini, konferensi-konferensi kebahasaan yang bersifat internasional dihadirkan dengan melibatkan mahasiswa secara penuh guna menyediakan pajanan yang terprogram. Konferensi Internasional  English Teaching Material kerjasama dengan ELTEAM telah digelar di UNTAN Pontianak untuk yang pertama kalinya dengan dihadiri oleh nara sumber dan peserta dengan latar belakang dosen, penulis buku, mahasiswa, dan lembaga-lembaga kebahasaan dari  universitas ternama: Amerika, Inggris, Malaysia, Australia, dan Indonesia sendiri (Jakarta, Jogjakarta, Pekalongan, Malang, Pontianak, dan bahkan Papua). Komitmen ini terus berlanjut bahwa pada bulan 16 Maret 2013 dengan tetap bergandengan dengan ELTEAM juga  diselenggarakan seminar internasional kebahasaan yang melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk policy makers di tingkat pemerintah Propinsi dan kab/kota: Gubernur Kalbar, Walikota Pontianak. Bupate Kubu Raya, RELO USA, Peneliti dari ISEAS Singapura, dan UPT Bahasa Untan hadir sebagai pembicaranya. Semua ini dikerjakan untuk semakin memaknai pendidikan profesional magister pendidikan bahasa Inggris FKIP UNTAN sebagai tempat yang tepat guna meningkatkan kompetensi guru bahasa Inggris khas Kalbar berdimensi global.
Dengan kesadaran  bahwa Bahasa Inggris merupakan bahasa komunikasi  global yang berdimensi ekonomis taktis dan bahasa yang digunakan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, interaksi pendidikan dan  sosial tanpa batas maka logika pengembangan target capaian lulusan S2 Magister Pendidikan Bahasa Inggris diarahkan pada konsepsi dasar  profesionalitas yang mampu menghantar lulusannya memasuki era mondial sebagai guru model yang berpengetahuan, fasih-berketerampilan,  dan  berperformansi soft skill yang integral.  Dengan demikian siswa sebagai subyek didik aktif dalam pembelajaran dikondisikan untuk memiliki ruang dan sarana berkolaborasi dengan para gurunya guna mengsinergikan potensi diri dalam  pembelajaran bahasa Inggris secara kontekstual dan komunikatif berdasarkan asas language in use.
Kajian Mayor S2 Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untan
Dengan didukung materi dosen yang memiliki latar belakang pendidikan S3 yang menggeluti bidang pendidikan bahasa Inggris secara teoritis dan praktis baik sebagai tenaga pengajar maupun peneliti, konsentrasi kurikulum program S2 pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untan diarahkan pada:
Pertama, pengembangan model pembelajaran TEFL yang terintegrasi dan disesuaikan dengan kondisionalitas ke-Kalbar-an. Pada kajian mata kuliah ini, mahasiswa dipandu untuk tidak sekedar  memahami isyu-isyu tentang TEFL Metodologies yang cenderung terus diperbaharui, tetapi juga mampu meramu, mengembangkan, dan mensinergikan pembelajaran bahasa Inggris secara kontekstual dan implementatif sesuai dengan tuntutan kekinian metode pembelajaran yang terintegrasi dengan kemajuan IT  dan selaras dengan kebutuhan sosial ke-KALBAR-an yang melingkupinya. Termasuk di dalamnya, aspek silang budaya/cross culture yang memuat nilai-nilai interaksional yang melekat pada bahasa itu sendiri. Pada mata kuliah ini dikembangkan unsur-unsur profesionalisme yang harus dikembangkan oleh guru bahasa Inggris sesuai dengan tempat dan tingkat di mana mengajar agar mampu memadukan soft skill dengan perfomansi personal guru sehingga sang guru akan lebih berkompeten tampil dengan menarik, percaya diri, kolaboratif, dan tranformatif berbasis kearifan lokal. Keterlibatan aktif tenaga dosen pengajar yang berkualifikasi S3 yang melakukan penelitian di bidang ini secara ilmiah sudah dikonfirmasi sehingga mata kuliah ini dikelola oleh dosen yang tepat, berpengalaman, dan teruji di bidangnya untuk memberikan garansi capaian yang ditargetkan dalam kurikulum.
Kedua, pengembangan model bahan ajar bahasa Inggris yang dikemas dengan berpijak pada needs analysis subyek pendidikan.  Needs analysis terhadap kepentingan para subyek pendidikan yang melatarbelakangi pengembangan bahan ajar bahasa Inggris yang dihadirkan di hadapan mahasiswa S2 merupakan sebuah konsep pengembangan bahan ajar yang terpadu dengan pendekatan constructivism sebagai roh implementasi mekanik operasionalnya. Hal ini mengindikasikan bahwa  dengan needs analysis sebagai langkah awal pengembangan, tingkat relevansi materi ajar dan sentuhan kearifan lokal dengan sendirinya akan diserap ke dalam proses penyiapan, pengemasan, publikasi, presentasi, dan evaluasinya.  Konsep relevansi dan kesinambungan bahan ajar bahasa Inggris yang demikian mendorong keterampilan language in use menjadi bagian inti yang secara konstruktif-kontekstual terus dikaji untuk menemukan titik optimasi kegunaan yang terukur. Oleh karena itu, mata kuliah ini juga diasuh oleh dosen yang memang menggeluti bidang kajian bahan ajar dan telah berpengalaman meneliti di bidangnya pada jenjang kualifikasi S3 yang relevan.
Ketiga, pengembangan konsep dan instrumen asesmen yang diselaraskan dengan konsep otentisitas keterampilan kebahasaan. Konsep pengembangan evaluasi pada mata kuliah TEFL assessment yang dihadirkan di hadapan mahasiswa S2 merupakan mata kuliah integral yang memandang keterampilan berbahasa sebagai keterampilan otektik yang melekat pada performansi personal subyek didik. Berdasar pada pemahaman seperti ini, kajian pengembangan instrumen asesmen diarahkan ke  bentuk dan jenis pengukuran otentik yang relevan dengan tuntutan tujuan pembelajaran yang ditargetkan. Dengan demikian, sebagai alat ukur, asesmen diharapkan mampu mengembankan konsep diri sebuah subjek yang tidak hanya memberikan data otentik tingkat keberhasilan KBM yang berlangsung, tetapi juga dapat menjadi umpan balik perbaikan dan pengembangan KBM secara menyeluruh atas dasar standar kompetensi dan kompetensi dasar  yang disinergingkan dengan taxonomy yang diacu. Dosen pengasuh mata kuliah ini juga merupakan tenaga ahli yang memang disiapkan untuk memberikan panduan dan transformasi pengetahuan tentang Evaluation and TEFL assessment secara operasional dan konstruktif-kontekstual.
Berbasis pada ketiga kajian mayor di atas, hendak diyatakan bahwa S2 pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untan tidak sekedar memberikan pengajaran sebagai sebuah konsep yang mentradisi tetapi juga sebuah konsep konstruktif yang terus berkembang dan dimaknai secara komprehensif-kontekstual sesuai dengan relevansi dan sinergi kebutuhan yang melingkupinya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil lulusan yang berterima secara profesional, S2 pendidikan bahasa Inggris tetap mengemas kajian mayor tersebut dengan bingkai pengetahuan konseptual dan praktis yang melekat pada beban standar Ilmu Linguistics sebagai pijakan hakekat pengajaran yang utama. Dengan dibimbing oleh dosen yang ahli linguistics, profesionalisme keterampilan tranformasi pembelajaran bahasa Inggris dikawal untuk tetap pada koridor standar ilmu kebahasaan dan berkembang sesuai dengan kajian kontekstual pragmatis serta sekaligus sesuai dengan hakekat kebahasaan yang berkembang secara dinamis dalam ranah tutur dan tulisan.  Selamat bergabung, dengan semboyan “Non Scholae sed Vitae Discimus”, kita belajar dan membelajarkan bukan untuk nilai semata, tetapi untuk bekal hidup.
                                                                        Penulis:

Doktor Pendidikan Teknologi Kejuruan,                                                                    mendalami Vocasional English Teaching, dosen FKIP Untan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar